Tuesday, May 22, 2012

Pedang Kata: Laporan Praktikum--Identifikasi Hama pada Tanaman ...

Pedang Kata: Laporan Praktikum--Identifikasi Hama pada Tanaman ...: JAGUNG 1.       Tanaman jagung 1 ·          Jumlah Daun    : 8 Daun Daun 1                         : Score 4           Daun 5     ...

Laporan Praktikum--Identifikasi Hama pada Tanaman Jagung, Ubi Jalar, dan Tembakau

JAGUNG


1.      Tanaman jagung 1
·         Jumlah Daun   : 8 Daun
Daun 1                        : Score 4          Daun 5                        : Score 1
Daun 2                        : Score 2          Daun 6                        : Score 2
Daun 3                        : Score 2          Daun 7                        : Score 4
Daun 4                        : Score 1          Daun 8                        : Score 2
·         Gejala              :  Daun berlubang
ü  Terdapat telur pada daun 1
ü  Terdapat ulat pada daun 7
Termasuk rusak Mutlak
2.      Tanaman Jagung 2
·         Jumlah Daun   : 6 Daun
Daun 1             : Score 1          Daun 4                        : Score 1
Daun 2             : Score 0          Daun 5                        : Score 2
Daun  3            : Score 0          Daun 6                        : Score 2
·         Gejala              : Daun berlubang

TITIK 2         
1.      Tanaman Jagung 1
·         Jumlah Daun   : 9 Daun
Daun 1  :   skor 5                     Daun 5            :   skor 0         
Daun 2 :    skor 5                    Daun 6            :   skor 0
Daun 3  :   skor 1                     Daun 7 :  skor 0
Daun 4  :   skor 0                     Daun 8 :  skor  0
Daun 9 :  skor 0
·         Gejala              :Terdapat lubang pada daun
2.      Tanaman Jagung 2
·         Jumlah Daun   : 7
Daun 1  :   skor 5                     Daun 5            :   skor 0
Daun 2 :    skor 2                    Daun 6            :   skor 0
Daun 3  :   skor 1                     Daun 7 :  skor 0
Daun 4  :   skor 0
·         Gejala              : Terdapat lubang pada daun

TITIK 3         
1.      Tanaman Jagung 1
·         Jumlah Daun   : 7 Daun
Daun 1             : Score 0          Daun 5                        : Score 3
Daun 2             : Score 0          Daun 6                        : Score 5
Daun 3             : Score 0          Daun 7                        : Score 5
Daun 4             : Score 2
·         Gejala              : Daun berlubang, Bekas gigitan, Daun robek
2.      Tanaman Jagung 2
·         Jumlah Daun   : 9 Daun
Daun 1             : Score 0          Daun 5                        : Score 0
Daun 2             : Score 0          Daun 6                        : Score 0
Daun 3             : Score 0          Daun 7                        : Score 3
Daun 4             : Score 0          Daun 8                        : Score 3
Daun 9             : Score 5
·         Gejala              : Daun berlubang,
ü  Terdapat kotoran di daun


           TITIK 4              
1.      Tanaman Jagung 1
·         Jumlah Daun   : 13 Daun
Daun 1  :   Score 5       Daun 5            :   Score 0        Daun 9 : Score 2
Daun 2  :    Score 5      Daun 6            :   Score 0        Daun 10 : Score 1
Daun 3  :   Score 2       Daun 7 :  Score 0        Daun 11 : Score 1
Daun 4  :   Score 0       Daun 8 :  Score 1        Daun 12  : Score 2
                                                                        Daun 13 : Score 1
·         Gejala              : Terdapat lubang pada daun
2.      Tanaman Jagung 2
·         Jumlah Daun               : 8 Daun
Daun 1  :   Score 1                   Daun 5            :   Score 1
Daun 2  :    Score 5                  Daun 6            :   Score 1
Daun 3  :   Score 2                   Daun 7            :   Score 1
Daun 4  :   Score 1                   Daun 8            :   Score 1
·         Gejala      : Terdapat lubang pada daun
             TITIK  5           
1.      Tanaman Jagung 1
·         Jumlah Daun   : 7 Daun
Daun 1             : Score 0          Daun 5                        : Score 1
Daun 2             : Score 0          Daun 6                        : Score 0
Daun 3             : Score 0          Daun 7                        : Score 0
Daun 4             : Score 0
·         Gejala              : Daun berlubang
2.      Tanaman Jagung 2
·         Jumlah Daun   : 6 Daun
Daun 1             : Score 2          Daun 4                        : Score 1
Daun 2             : Score 2          Daun 5                        : Score 3
Daun 3             : Score 2          Daun 6                        : Score 4
·         Gejala              : Daun berlubang
ü  Terdapat ulat pada daun ke 5
Termasuk rusak Mutlak
Persentase tanaman rusak mutlak adalah :
            Tanaman yg rusak mutlak  x 100 % = 2          x 100% = 20%
                   Jumlah tanaman                                      10
           
Agroekosistem                : Pohon pisang, Kemangi
Identifikasi serangga       :

Ø  Pitfall Trap   :
1. Orthoptera                : Belalang
                 2. Himenoptera             : Semut                                                                                         
Ø  Aspirator / Tangan :
1.      Coleoptera              : 2
2.      Larva                      : 2
Ø  Netting Trap          :
Orthoptera                    : Belalang
Hama utama pada tanaman jagung antara lain:
A.    Penggerek Batang jagung (Ostrinia furnacalis Guen )
(Ordo : Lepidoptera, Famili : Noctuidae)
Gejala serangan
Larva O. furnacalis ini mempunyai karakteristik kerusakan pada setiap bagian tanaman jagung yaitu lubang kecil pada daun, lubang gorokan pada batang, bunga jantan,atau pangkal tongkol, batang dan tassel yang mudah patah, tumpukan tassel yang rusak,
Pengendalian
a). Kultur teknis
- Waktu tanam yang tepat,
- Tumpangsari jagung dengan kedelai atan kacang tanah.
- Pemotongan sebagian bunga jantan (4 dari 6 baris tanaman)
b). Pengendalian hayati
Pemanfaatan musuh alami seperti : Parasitoid Trichogramma spp. Parasitoid tersebut dapat memarasit telur O. furnacalis. Predator Euborellia annulata memangsa larva dan pupa O. furnacalis. Bakteri Bacillus thuringiensis Kurstaki mengendalikan larva O. furnacalis, Cendawan sebagai entomopatogenik adalah Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae mengendalikan larva O. furnacalis. Ambang ekonomi 1 larva /tanaman.
c). Pengendalian kimiawi
Penggunaan insektisida yang berbahan aktif monokrotofos, triazofos, diklhrofos,
dan karbofuran efektif untuk menekan serangan penggerek batang jagung.
B.     Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)
(Ordo : Lepidoptera, Famili : Noctuidae)
Gejala Serangan larva yang masih kecil merusak daun dan menyerang secara serentak berkelompok. dengan meninggalkan sisa-sisa epidermis bagian atas, transparan dan tinggal tulang-tulang daun saja. Biasanya larva berada di permukaan bawah daun, umumnya terjadi pada musim kemarau.
a). Kultur teknis
- Pembakaran tanaman
- Pengolahan tanah yang intensif.
b). Pengendalian fisik / mekanis
- Mengumpulkan larva atau pupa dan bagian tanaman yang terserang kemudian
memusnahkannya
- Penggunaan perangkap feromonoid seks untuk ngengat sebanyak 40 buah per hektar atau 2 buah per 500 m2 dipasang di tengah pertanaman sejak tanaman berumur 2 minggu.
c). Pengendalian hayati
Pemanfaatan musuh alami seperti : patogen Sl-NPV (Spodoptera litura – Nuclear
Polyhedrosis Virus), cendawan Cordisep, Aspergillus flavus, Beauveria bassina,
Nomuarea rileyi, dan Metarhizium anisopliae, bakteri Bacillus thuringensis, nematoda Steinernema sp., predator Sycanus sp., Andrallus spinideus, Selonepnis geminada, parasitoid Apanteles sp., Telenomus spodopterae, Microplistis similis, dan Peribeae sp.
d). Pengendalian kimiawi
Beberapa insektisida yang dianggap cukup efektif adalah monokrotofos, diazinon,
khlorpirifos, triazofos, dikhlorovos, sianofenfos, dan karbaril apabila berdasarkan hasil pengamatan tanaman contoh, intensitas serangan mencapai lebih atau sama dengan 12,5 % per tanaman contoh.
C.    Penggerek tongkol jagung (Helicoverpa armigera Hbn. Noctuidae: Lepidotera)
Gejala Serangan
Imago betina akan meletakkan telur pada silk jagung dan sesaat setelah menetas larva akan menginvasi masuk kedalam tongkol dan akan memakan biji yang sedang mengalami perkembangan. Infestasi serangga ini akan menurunkan kualitas dan kuantitas tongkol jagung.
Pengendalian Hayati
Musuh alami yang digunakan sebagai pengendali hayati dan cukup efektif untuk
mengendalikan penggerek tongkol adalah Parasit, Trichogramma spp yang merupakan parasit telur dan Eriborus argentiopilosa (Ichneumonidae) parasit pada larva muda. Cendwan, Metarhizium anisopliae.menginfeksi larva. Bakteri, Bacillus thuringensis dan Virus Helicoverpa armigera Nuclear Polyhedrosis Virus (HaNPV). menginfeksi larva.
Kimiawi
Untuk mengendalikan larva H. armigera pada jagung, penyemprotan insektisida Decis dilakukan setelah terbentuknya rambut jagung pada tongkol dan diteruskan (1-2) hari hingga rambut jagung berwarna coklat.
D.    Belalang Daun (Locusta migratoria)
Ciri-ciri hama : Belalang muda berwarna hijau, dan belalang dewasa berwarna coklat bercorak hitam
Serangan : Belalang memakan daun tanaman, serangan yang parah bisa menghabiskan seluruh daun tanaman dan batang-batang muda. Serangan bisa melibatkan ribuan belalang.



UBI JALAR
Klasifikasi ubi jalar
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Asteridae
Ordo                : Solanales
Famili              :
Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)
Genus              :
Ipomoea
Spesies            : Ipomoea batatas Poir

Hama utama
Cylas formicarius
Kumbang Cylas formicarius F. (Coleoptera: Curculionidae) merupakan hama utama pada ubi jalar di dunia, baik di daerah tropika maupun subtropika. Hama ini merusak umbi di lapangan, di penyimpanan, dan di tempat karantina. Larva merusak umbi dengan menggerek, membuat lorong-lorong dan sisa gerekan ditumpuk di sekitar lubang gerekan dalam umbi. Kumbang dewasa makan,bertelur, dan berlindung pada akar, batang,dan umbi. Kumbang menyerang epidemis akar atau batang dan permukaan luar umbi dengan cara membuat lubang gerekan.

Hasil pengujian laboratorium di Jepang menunjukkan bahwa akar tanaman ubi jalar yang terserang kumbang C. formicarius selama 24 jam akan menghasilkan terpene phytoalexins. Diduga enzim pektolitik yang terdapat pada kumbang C. formicarius adalah terpen (Sato et al. 1982). Umbi yang rusak menghasilkan senyawa terpenoid sehingga terasa pahit, dan tidak dapat dikonsumsi walaupun kerusakannya rendah (Jansson et al. 1987).

Kumbang betina meletakkan telur secara tunggal 3−4 butir/hari atau 122–250 butir. Stadium telur berlangsung 5–7 hari. Telur berwarna putih krem, berbentuk oval tidak beraturan, berukuran 0,46–0,65 mm. Larva terdiri atas lima instar, lama stadium larva rata-rata 25–35 hari. Larva berwarna krem hingga putih kekuningan. Pupa berwarna putih atau abu-abu, lama stadium pupa 7–10 hari. Kumbang jantan dan betina dapat dibedakan dari bentuk antena.



Hasil pengamatan praktikum lapangan
Pengamatan pada ubi jalar dilakukan di Arboretum Unpad pada rtanggal 4 Mei 2012 menggunakan teknik sampling diagonal 1 m x 1m.
Intensitas kerusakan daun ubi jalar:
Ø  Tanaman 1 = 15 %
Ø  Tanaman 2 = 20 %           rata-rata = 17,5 %
Ø  Tanaman 3 = 20 %     
Ø  Tanaman 4 = 15 %

Di sekitar tanaman ubi jalar ditemukan beberapa lubang yang diduga sebagai jejak Cylas furmicarvis.
Ø  Pada tanaman 1 terdapat 4 lubang dengan ukuran kecil
Ø  Pada tanaman 2 terdapat 2 lubang
Ø  Pada tanaman 3 tedapat 5 lubang dengan ukuran besar
Ø  Pada tanaman 4 terdapat 1 lubang kecil
Ciri tanaman:
Ø Daun berlubang (sedikit); banyak terdapat di daerah pinggir-pinggir daun
Ø Umumnya daun seperti terbakar
Ø Batangnya layu dan berwarna kuning
Agroekosistem:
Suren, leunca, singkong, cabe, babadotan, pisang, serai, kemangi
Identifikasi serangga:
Menggunakan tangan:
Ø  Orthoptera
-          Belalang : 4
-          Jangkrik
Ø  Hymenoptera
-          Semut : 2
TEMBAKAU
Klasifikasi:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus: Nicotiana
Spesies: Nicotiana tabacum L.
Hasil pengamatan
Tembakau I jumlah daun 13
1          sehat, tidak terdapat serangan hama
2          sehat, tidak terdapat serangan hama
3          sehat, tidak terdapat serangan hama
4          sehat, tidak terdapat serangan hama
5          sehat, tidak terdapat serangan hama
6          terdapat kerusakan oleh serangga
7          sehat, tidak terdapat serangan hama
8          sehat, tidak terdapat serangan hama
9          sehat, tidak terdapat serangan hama
10        sehat, tidak terdapat serangan hama
11        terdapat kerusakan oleh serangga
12        sehat, tidak terdapat serangan hama
13        sehat, tidak terdapat serangan hama
Tembakau II jumlah daun 15
1          terdapat kerusakan oleh serangga
2          sehat, tidak terdapat serangan hama
3          terdapat kerusakan oleh serangga
4          sehat, tidak terdapat serangan hama
5          sehat, tidak terdapat serangan hama
6          sehat, tidak terdapat serangan hama
7          sehat, tidak terdapat serangan hama
8          sehat, tidak terdapat serangan hama
9          sehat, tidak terdapat serangan hama
10        sehat, tidak terdapat serangan hama
11        sehat, tidak terdapat serangan hama
12        sehat, tidak terdapat serangan hama
13        sehat, tidak terdapat serangan hama
14        sehat, tidak terdapat serangan hama
15        sehat, tidak terdapat serangan hama
Tembakau III jumlah daun 16
1          sehat, tidak terdapat serangan hama
2          sehat, tidak terdapat serangan hama
3          sehat, tidak terdapat serangan hama
4          terdapat kerusakan oleh serangga
5          sehat, tidak terdapat serangan hama
6          sehat, tidak terdapat serangan hama
7          terdapat kerusakan oleh serangga
8          sehat, tidak terdapat serangan hama
9          sehat, tidak terdapat serangan hama
10        sehat, tidak terdapat serangan hama
11        sehat, tidak terdapat serangan hama
12        sehat, tidak terdapat serangan hama
13        sehat, tidak terdapat serangan hama
14        sehat, tidak terdapat serangan hama
15        sehat, tidak terdapat serangan hama
16        sehat, tidak terdapat serangan hama
Tembakau IV jumlah daun 13
1          sehat, tidak terdapat serangan hama
2          sehat, tidak terdapat serangan hama
3          terdapat kerusakan oleh serangga
4          sehat, tidak terdapat serangan hama
5          sehat, tidak terdapat serangan hama
6          sehat, tidak terdapat serangan hama
7          sehat, tidak terdapat serangan hama
8          terdapat kerusakan oleh serangga
9          sehat, tidak terdapat serangan hama
10        sehat, tidak terdapat serangan hama
11        sehat, tidak terdapat serangan hama
12        sehat, tidak terdapat serangan hama
13        sehat, tidak terdapat serangan hama
Hama utama
Hama Helopeltis sp. (Heteroptera: Miridae) merupakan hama utama pada pertanaman kakao yang menyerang bagian buah dan pucuk tanaman kakao. Stadia dari hama ini yang aktif menyerang adalah nimfa dan imago dengan cara menusuk dan menghisap pucuk tanaman serta buah kakao, sehingga menyebabkan mati pucuk dan kematian buah serta hambatan pertumbuhan buah. Serangan hama Helopeltis pada buah berbentuk panjang sampai dengan 12 cm yang dapat mengakibatkan kematian buah sedang.







DAFTAR PUSTAKA
Nonci, Nurnina. Bioekologi dan pengendalian Kumbang Cylas formicarius Fabricius (Coleoptera: Curculionidae). Balai Penelitian Tanaman Serealia, Jalan Dr. Ratulangi No. 274 Maros 90514, Sulawesi Selatan. Diunggah pada tanggal 22 Mei 2012 di: http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/p3242053.pdf

2011. Limbah Tembakau Sebagai Pestisida Nabati Pengendali Hama Helopeltis sp. Pada Tanaman Kakao. Diunggah pada 23 Mei 2012 di: http://ditjenbun.deptan.go.id/index.php/component/content/article/36-news

Diunggah pada tanggal 22 Mei 2012, sumber :http://pustaka.litbang.deptan.go.id/bppi/lengkap/optJagung.pdf

Diunggah pada tanggal 22 Mei 2012, sumber : http://www.tanindo.com/index.php?option=com_content&view=section&layout=blog&id=37&Itemid=40