Thursday, April 26, 2012

Hal Kecil yang Menakjubkan ^..^

Jumat, 27 April 2012

biasa, hari ini kesiangan ngampus,,gini nih jadinya, klo dosen ngaret, mahasiswa jadi ngikut ngaret (hhaaa,,alesan si eni aja iyeu mahh :P)

kuliah kewirausahaan dan etika bisnis. ajigileee,,mantap banar nih matkul.

08.30 (ngaret 40 menit nihh)-- bregbregbreggg...temen2 kelas yg didominasi oleh senior berbondong-bondong masuk kelas.
tanda bu dosen dah tiba.

09.35 --kuliah beres
tek tek tek,,,kaki pun melangkah, melewati tangga-tangga -- lanjut menuju gedung sebelah HPT,,gedung apa itu ??? Farmasi!

10.40 --rapat departemen dimulai (ngaret juga :P)--
aku bener2 kudu bersyukur,,alhamdulillah di tahun pertama aku kuliah, BEM mau nerima aku untuk melengkapi puzzle kehebatan BEM KMFP (asyeeekkk)
di departemen penalaran ini (sebut saja Deptan) aku banyak belajar tentang mental. dari awal dinobatkan, mental udah mulai diuji. semoga aku bisa lebih baik dan selalu lebih baik.

cerita ngakakku tentang departemen ini:
-- ruang SBK--
D: "Ada yang bisa dibantu dek?"
A: "Iya Pak, saya Eni, dari Deptan..."
D: "Deptan Jakarta??"
E: --hahahahahaaaa...ngakak aku denger tanggepan Pak SBK. dikira beneran dari Deptan Indonesia. hhaaa,,kocak-- "Bukan Pak, dari Deptan Proaktif."
-------------------------

lama2 aku muji juga nih nama departemen. semoga ajja ntarnya, anak2 Deptan Proaktif (Gue, dkk.) bneran menjadi orang penting di Departemen Pertanian Indonesia (4 tahun kedepan@2016)
Aamiinnnnnnnnn-----------

rapat selesai. tinggal nyari tanaman sama Rizka buat ngerjain herbarium :)) Fighting!!!
I CAN DO WHAT THEY THINK I CAN'T !!! SAKSIKANLAH KEBERHASILANKU YANG MENDUNIA !!! 

Di Balik Pertempura-- soal ujian kok ya 'di-korup'


Wah…rasanya hariku bebas. Ga kerasa, UN telah berakhir, tinggal nunggu hasilnya, moga jja hasilnya membuat senyumku bertambah lebar, hhhaa…
18 April 2011 adalah hari pertama UN, dag-dig-dug nih hati…padahal sebelum-sebelumnya aku ngerasa biasa jja, ehh…pas hari H-nya, gejolak jiwa mulai terasa.
Jam 7:00 kami dah berkumpul di kelas penyimpanan tas, mulai dari pengarahan, baca Al-Qur’an, penenangan jiwa, ampe pelatihan konsentrasi, kami jalani dengan baik. Alhamdulilah…jiwa mulai tenang.
Teeeeeeeeettttttttt… bel masuk berbunyi. Setelah meninggalkan tas, handphone, dll. kecuali alat tulis, kami berjalan menuju ruang masing-masing. 145 adalah ruang UN’ku. Eisssssttt…dilarang masuk sebelum pengawas masuk!!! Langkah mundur dari daun pintu mulai kami lakukan. Wahh,,,sempit nih jalan. Minggir-minggir, pengawas mau lewat!!! Waww…sipit nih pengawasku,,ya iya, wong Chineess githu. Beginilah, sekolahku memang kebagian diawas ma skul Kristen. Kayaknya bakalan seru nihh…
Pengawas dah masuk, ya, kami ngikutin di belakangnya. Duduk di kursi masing-masing.
“Yah, silahkan berdoa dulu!” perintah sang pengawas.
F: “Baik teman-teman, sebelum kita memulai ujian hari ini, mari kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa…mulai!”

F: “Selesai. Siap beri salam…!!!”
All: “Assslamat pagi Pak…”
Waduh…hamper lupa, yang ngawaskan orang Kristen. Maklum,,,kami kan anak sholeh (amin…), dari SD kalau dipandu ngasih salam, pasti jawabnya Assalamualaikum Pak/Bu… ketawa deh kami.
Trek-trek…LJK mulai dibagikan. Nyantai…nyantai!!!
Lembar soal diberikan. Huhhh…langkah pertama, isi identitas dengan benar. Oke!
Teeett…
Akhirnya, soal boleh dibuka deh. Perang dimulai!!! Der…der…dor…der…
Jam 10:00 wib, bel tanda berakhirnya perang ronde pertama terdengar.
“Yah…silahkan rapikan kembali naskah soalnya dan letakkan lembar jawaban di atas naskah soal!”
Kami pun beranjak keluar menuju ruang di mana tas kami disimpan. Kuraih handphoneku. Waww… 7 sms telah masuk. Kubuka satu per satu. Astaghfirullah…kuhapus semua sms tersebut tanpa kubaca terlebih dahulu. “Ya Allah, kenapa bisa begini? Kenapa harus terjadi pada kami? Kenapa yang katanya dokumen rahasia, tetapi terswbar ke sana-sini? Apakah sang pengirim sms ga ada kerjaan? Ya Allah…sebenarnya semua ini salah siapa? Salah murid kah? Salah sang pengirim sms kah? Salah pembeli soal kah? Atau yang pasti, semua ini adalah kesalahan oknum pemerintah sendiri?
Korupsi…korupsi…korupsi lagi. Ga uang ga soal, semuanya dikorupsi. Ya Allah, kapan negeriku terlepas dari K O R U P S I???!!!
Kini aku benar-benar sadar, dunia ini akan keras jika kita pun berlaku keras terhadapnya. Kini aku benar-benar merasakan, aku tidak hanya bertempur ‘tuk menaklukkan soal-soal, tetapi juga bertempur ‘tuk mempertahankan keyakinan dalam hati. Yah…begitu menakutkan.
Aku bukanlah murid berprestasi, ga pinter-pinter amat, tetapi juga ga bodoh-bodoh amat. Aku hanya takut, bayang-bayang kesalahan akan selalu mengusik hariku jika aku menggunakan bocoran jawaban tersebut. Penyesalan akan terasa setelahnya. Aku tahu, Allah melihatku. Biarlah…aku telah berusaha, berdoa, dan saat ujian, adalah waktuku ‘tuk bertawakal kepada Allah. Aku yakin, Allah Maha Penolong. Hanya Allahlah penolongku saat ini, bukan kunci atau apapun.

Wednesday, April 25, 2012

Faktor yang Mempengaruhi Mortalitas Larva Spodoptera litura

Aeni Syaqra' ^..^


Pendahuluan

Spodoptera litura atau yang dikenal dengan ulat grayak merupakan salah satu hama daun yang penting karena mempunyai kisaran inang yang luas meliputi kedelai, kacang tanah, kubis, ubi jalar,kentang, dan lain-lain. S. litura menyerang  tanaman budidaya pada fase vegetatif yaitu memakan daun tanaman yang muda sehingga tinggal tulang daun saja dan pada fase generatif dengan memangkas polong–polong muda (Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan 1985). Menurut Adisarwanto & Widianto (1999) serangan S. litura menyebabkan kerusakan sekitar 12,5% dan lebih dari 20% pada tanaman umur lebih dari 20 hst.

Hama ini sering mengakibatkan penurunan produktivitas bahkan kegagalan panen karena menyebabkan daun dan buah sayuran menjadi sobek, terpotong-potong dan berlubang. Bila tidak segera diatasi maka daun atau buah tanaman di areal pertanian akan habis (Samsudin, 2008).

Klasifikasi Spodoptera litura:
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Hexapoda (including Insecta)
Order: Lepidoptera
Family: Noctuidae
Genus: Spodoptera
Species: litura

Spodoptera litura merupakan  salah satu serangga hama yang mempunyai banyak tanaman inang. Pengetahuan mengenai jenis-jenis tanaman inang dapat digunakan sebagai sarana pengendalian. Untuk maksud tersebut perlu diketahui inang yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Serangga ini telah diketahui merupakan  hama  yang cukup penting pada berbagai tanaman, tetapi tidak begitu menyukai  tanaman dari golongan Graminae  (Sukarna, 1984). Meskipun demikinan, dilaporkan juga menyerang pertanamn padi gogo  karena larvanya dapat berkepompong di bawah  permukaan tanah. Pertanaman padi sawah dapat terserang berat bila ada migrasi larva dari rumput-rumput di sekitar pertanaman (Pathak, 1997).

Kegiatan

Ø  Rabu,10 April 2012; Lima larva Spodoptera litura dimasukkan ke dalam wadah plastik yang telah dilubangi bagian atasnya dan terdapat pakan (daun talas) di dalamnya.
Ø  Dalam satu hari, amati suhu ruangan dua kali dan dalam dua hari sekali, pakan (daun talas) diganti yang sebelumnya dibersihkan terlebih dahulu.
Ø  Jumat,12 April 2012; ganti pakan
Ø  Senin,15 April 2012; ganti pakan

Hasil Pengamatan
*      Suhu Ruangan

Kelompok
Jumlah Larva
Keterangan Hari         Mati
Instar
Suhu

Hidup
Mati
Hidup
Mati

1
1
4
Kamis -> 4
III
I
25,5-27

2
1
4
Jumat -> 4
III
I
25,5-27

3
3
2
Kamis -> 2
II
I
25,5-27

4
4
1
Senin -> 1
1 -> III dan
3 -> II
I
25,5-27




*      Suhu Pendingin

Kelompok
Jumlah Larva
Keterangan Hari Mati
Instar
Suhu

Hidup
Mati
Hidup
Mati

5
-
5
Kamis-> 3,
Jumat -> 2
0
I
0-3

6
-
5
Kamis-> 4,
Jumat-> 1
0
I
0-3

7
-
5
Sabtu -> 5
0
I
0-3

8
-
5
Jumat -> 5
0
I
0-3





Pembahasan
Perkembangan Spodoptera litura
Dalam perkembangannya seranggga Spodoptera litura melalui empat stadia, yaiutu telut, larva, pupa, dan imago.
Telur -> telur berwarna putih seperti mutiara, bulat dengan permukaan beralur halus.
Larva => Stadium larva secara keseluruhan melewati lima instar. Pada tiap-tiap instar yang berbeda, warna tubuhnya akan berbeda (Pathak, 1997). Larva yang baru menetas berupa ulat kecil dengan panjang tubuh kira-kira 1 mm, silindris, dan berwarna kehijau-hijauan dengan kepala berwarna hitam kecoklatan. Larva-larva tersebut makan secara berkelompok selama 3 sampai 5 dan memakan bagian epidermis daun. (Pathak, 1997 dan Miller, 1993). 

Pengaruh Suhu
Kenaikan suhu lingkungan meningkatkan aktivitas makan hama pascapanen pada batas tertentu. Hal ini menjelaskan pengaruh suhu terhadap pemendekan masa perkembangan serangga pascapanen. Fluktuasi suhu yang terjadi setiap harinya juga mempengaruhi perkembangan hama pascapanen. Serangga yang hidup pada suhu tinggi masa perkembangannya lebih singkat daripada suhu fluktuatif walaupun dengan rata-rata suhu yang sama tinggi. Sementara itu pada suhu rendah, masa perkembangannya lebih lama dibandingkan suhu fluktuatif dengan rata-rata sama rendah. Kadar air bahan simpan mempengaruhi lama stadium larva. Kadar air bahan simpan yang rendah memperlama stadium larva, tetapi stadium telur dan pupa tidak terpengaruh.
Serangga mempunyai kisaran suhu optimum untuk perkembangannya. Apabila suhu optimum tersebut tidak terpenuhi maka akan terjadi penurunan populasi hama pascapanen contohnya pada Tribolium (Coleoptera berumur panjang), suhu optimum pertumbuhan adalah 25-37,5°C. Ketahanan hidup hama tersebut akan turun apabila hidup pada lingkungan diluar kisaran suhu tersebut dan kematian terbanyak terjadi pada larva instar awal. Hal serupa terjadi juga pada hama pascapanen Rhyzopertha, Oryzaephilus dan Cryptolestes. Peranan temperatur juga mempengaruhi perkembangan hidup hama pascapanen, apalagi pada perlakuan fumigasi.

Pengaruh Makanan
Makanan yang cukup dan sesuai dengan yang dibutuhkan akan mendukung perkembangan populasi hama, sebaliknya makanan yang cukup, tetapi tidak sesuai dengan yang dibutuhkan akan menyebabkan hama tidak menyukai bahan simpan/makanan tersebut atau akan dapat menekan populasi hama tersebut. Ketidakcocokan makanan dapat timbul karena:
  1. Kurangnya kandungan unsur yang diperlukannya;
  2. Rendahnya kadar air dalam kandungan makanan;
  3. Permukaan material (bahan pangan) terlalu keras;
  4. Bentuk material (bahan pangannya).
Kualitas inang akan sesuai dengan kandungan nutrisi yang ada pada tubuh inang. Semakin besar larva inang maka nutrisi yang dikandungnya juga banyak sehingga mencukupi untuk perkembangan parasitoid sekaligus akan mempengaruhi laju perkembangan parasitoid itu sendiri. Godfray (1994) mengemukakan bahwa semakin besar ukuran larva inang maka kandungan nutrisinya semakin baik untuk perkembangan parasitoid.


 Kesimpulan

Ø  Larva yang ditempatkan pada suhu 0-30C di lemar es tidak ada yang hidup karena larva akan mengalami perkembangan pada suhu optimum 25-37,5°C.
Ø  Ketahanan hidup akan turun apabila hidup pada lingkungan di luar kisaran suhu tersebut (25-37,5°C) dan kematian terbanyak terjadi pada larva instar awal.
Ø  Larva yang disimpan pada suhu ruangan pada setiap kelompok ada yang hidup karena suhu ruangan telah mencapai suhu optimum dimana larva akan berkembang.
Ø  Larva kelompok 4 lebih banyak yang bertahan hidup karena pakan diganti dengan daun talas yang dicuci terlebih dahulu. Hal ini membuat pakan larva mengandung kadar air yang cukup. 








Daftar Pustaka
Setyolaksono, Pamuji. 2011. Ekologi Hama. Diunduh pada 24 April 2012 di alamat: ditjenbun@deptan.go.id
Rahmawati, Yulia dan Yunisman. 2011. Pengaruh Instar Larva Inang Spodoptera litura Fabricius (Lepidoptera: Noctuidae) terhadap Keberhasilan Hidup Parasitoid Eriborus argenteopilosus Cameron (Hymenoptera: Ichneumonidae). Diunduh pada 24 April 2012 di alamat: http://pei-pusat.org/jurnal/

Susilawati. 2011. Kiat-kiat Mengatisipasi Perubahan Iklim Untuk Menekan Serangan Hama Gudang Dalam Pasca Panen Padi. Diunduh pada 24 April 2012 di alamat: epatani.deptan.go.id

-          Ulat Grayak. Diunduh pada 25 April 2012 di alamat: digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate