Hari
ini sungguh melelahkan. Huhhhhhh…capek sekali nih badan, berangkaat pagi,
pulang malem. Dipikir-pikir, sepertinya aku dan teman-temanku di SMA Alfa
Centauri adalah remaja-remaja yang tak tersentuh hangatnya belaian sang surya
di pagi hari, tak tersengat teriknya matahari di siang hari, apalagi menikmati
pesona tenggelamnya di sore hari. “Aarrrggghhh…lembayung senjaku, telah lama
aku tak menengokmu.”
Mungkin
kini aku perlu meminta maaf pada sang surya, dialah ciptaan Alloh yang telah
lama aku tak pikirkan, dialah yang menyaksikan sepak terjangku selama ini.
Tau
kah kau wahai diri, aku telah lama membawamu berjalan di bumi Alloh, melangkah
dengan cepat, gontai, terlunta-lunta…manis, getir, senyum, cemberut. Kau
merasakan, bukan?? Semua kulakukan sebagai kewajibanku membahagiakanmu, aku
ingin kau sayang padaku. Menggapai bintang paling terang untukmu.
***
Alcent…
Asrama
Alfa Centauri, tempatku bersemayam untuk tiga tahun kemarin, tempat bersejarah
dalam kisah petualanganku selama ini. Di sinilah budaya mengantri menjadi
cerita. Sebelum terlelap, kami saling daftar mengantri mandi untuk esok pagi.
Masuk sekolah jam 06.30 memaksa siswa antrian pertama untuk mandi dini hari.
Weissssss…kebayang dong, betapa dinginnya air bak kami (?) Bandung di pagi hari
sungguh membuat bulu kuduk merinding. Rela tak rela, godaan selimut harus
dihempaskan.
Kini
aku duduk di bangku kelas XII. Gedung sekolahku saat ini bukan lagi kutempuh
dengan langkah kaki. Angkot Cicaheum-Ciroyom kini berjumpa denganku tiap hari,
06.00 aku berangkat dari asrama, Isya aku kembali. Di sekolah inilah aku
mengenal apa itu PTN, PTS, SNMPTN. Istilah-istilah yang tak asing lagi di
telinga. Yahh…saat inilah waktu ‘penggemblengan’ yang paling top di sekolahku.
Libur semester pun tak libur, Sabtu quiz, Minggu TO, seminggu full diri ini
kubawa menjalani rutinitas mantap. Super sibuk dehh pokoknya mah.
Eskalator
kehidupan terus berjalan, jika ku tak tahu bintang untuk diriku telah dekat,
mungkin aku kan berhenti karena kaki ini selalu memelas untuk melepas tugas.
Sekali lagi, bahwa cahaya bintang melambai-lambai di pelupuk mata ini, kaki ini
terus aku bawa meniti hari, tajamnya kerikil, panasnya pasir, tak kuhiraukan
lagi meski kaki semakin terluka. Sekali lagi, bintang ada di depanku, 5 cm dari
pelupuk mata.
Special thankz tuk almamaterku, SMA ALFA CENTAURI Bandung. :)
No comments:
Post a Comment