PENDAHULUAN
Tanah
merupakan kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang merupakan media untuk
tumbuhnya tanaman, terdiri atas tiga fase, yaitu bahan padat, cair, dan gas.
Fase padatan hampir menempati 50% volume tanah (45% bahan mineral dan 5% bahan
organik). Selebihnya ditempati oleh ruang pori. Fase cairan menempati 25%
volume tanah dan 25% lagi ditempati oleh fase gas.
SIFAT-SIFAT
FISIK TANAH
Sifat
fisik tanah merupakan sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang. Sifat fisik tanah mempunyai banyak
kemungkinan untuk dapat digunakan sesuai dengan kemampuan yang
dibebankan kepadanya. Kemampuan untuk menjadi lebih keras dan menyangga
kapasitas drainase, menyimpan air, plastisitas, mudah ditembus akar, aerase.
Sifat fisik tanah terdiri atas:
Tekstur tanah
Tanah
terdiri atas butir-butir tanah yang mempunyai ukuran berbeda-beda. Ada yang
berukuran lebih dari 2 mm sampai lebih kecil dari pedon. Bahan tanah yang lebih
halus (< 2 mm) disebut fraksi tanah halus (fine earth fraction) dan dapat
dibedakan menjadi:
-
Pasir
: 2 mm – 50 µ
-
Debu : 50 µ - 2 µ
-
Liat
: kurang dari 2 µ
Tekstur tanah
menunjukkan kasar
atau halusnya suatu tanah. Teristimewatekstur
merupakan perbandingan relatif pasir, debu dan liat atau kelompok
partikeldengan ukuran lebih kecil dari kerikil. Tekstur tanah sering
berhubungan dengan permeabilitas, daya tahan memegang air, aerase dan kapasitas tukar kation serta kesuburan
tanah.
Klasifikasi Tekstur
·
Berdasarkan ukuran
o kasar
o sedang
o halus
·
Berdasarkan kelengketan/ kemudahan diolah
o berat
o sedang
o ringan
·
Berdasarkan komposisi
Warna tanah
Warna
tanah merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah karena warna tanah
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Pada
umumnya, kandungan bahan organik merupakan penyebab terjadinya perbedaan warana
permukaan tanah. Semakin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah semakin
gelap.
Di
lapisan tanah yang kandungan bahan organiknya rendah, warna tanah banyak
dipengaruhi oleh bentuk dan senyawa Fe yang didapat. Daerah yang berdrainase
buruk, yaitu daerah yang selalu tergenang air, seluruh tanah berwarna abu-abu
karena senyawa Fe dalam keadaan reduksi. Sedangkan di daerah yang tidak
tergenag air, drainasenya baik karena senyawa Fe dalam kondisi oksidasi. Bila
kondisi tanah terkadang basah dan kering, selain warna abu-abu didapat pula
bercak-bercak karatan merah atu kuning.
Struktur tanah
Struktur
tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan tersebut terjadi
karena butir-butir pasir, debu, dan liat terikat satu sama lain oleh suatu
perekat seperti bahan organik, oksida-oksida besi, dll. Gumpalan kecil tersebut
mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan yang berbeda. Menurut bentuknya,
struktur dapat dibedakan menjadi: bentuk lempeng, prisma, tiang,gumpal
bersudut, gumpal membulat, granuler, dan remah.
Daerah
dengan curah hujan yang tinggi, struktur tanah ditemukan dalam bentuk remah
atau granuler di permukaan dan gumpal di horizon bawah. Di daerah kering ditemukan
tanah dengan struktur tiang atau prisma di bagian bawah.
Konsistensi
Konsistensi
tanah menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau daya adhesi
butir-butir tanah dengan benda lain, disesuaikan dengan keadaan tanah (lembab,
basah, atau kering). Ditunjukkan dengan daya tahan tanah terhadap gaya yang
akan mengubah bentuk. Gaya-gaya tersebut misalnya pencangkulan dan pembajakkan.
SIFAT
KIMIA TANAH
Semua perietiwa yang bersifat kimia
yang terjadi pada tanah baik di permukaan ataupun di dalamnya.
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi
oleh bermacam-macam faktor, antara lain:
a. Sinar
matahari
b. Suhu
c. Udara
d. Air
e. Unsure
hara dalam tanah
Peranan tanah di sini sebagai
perantara penyediaan faktor-faktor tersebut, kecuali kebutuhan sinar matahari.
Reaksi tanah (pH tanah)
Reaksi
tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan
nilai pH.
pH rendah à
kemasaman tinggi
-
Basa--basa rendah, serapan
basa terganggu
-
Keracunan Al
(akar memendek, membengkak, tumbuh kalus)
-
Fiksasi P, keracunan
H, keracunan Fe, Mn, Zn, Cu, Co
-
Defisiensi
(kekurangan / kekahatan) B, Mo
-
Kehidupan
mikroorganisme terhambat (bakteri fiksasi N, bakteri
nitrifikasi)
pH tinggi à
kealkalian tinggi
-
Fiksasi
P, Ca, keracunan B, Mo
-
Kadar
garam tinggi, kadar Na tinggi
^^Pentingnya pH Tanah^^
a.
Menentukan mudah tidaknya unsure hara
diserap tanaman
Umumnya unsure hara
mudah diserap akar tanaman pada pH tanah sekitar netral karena pada pH tersebut
unsure hara mudah larut dalam air.
b.
Menunjukkan kemungkinan adanya
unsure-unsur beracun
c.
Mempengaruhi perkembangan mikroorganisme
PEMBAHASAN
Tanah
dihuni oleh bermacam-macam mikroorganisme. Jumlah tiap grup mikroorganisme sangat bervariasi, ada yang terdiri atas beberapa
individu, akan tetapi ada pula yang jumlahnya
mencapai jutaan per gram tanah. Mikroorganisme tanah itu sendirilah
yang bertanggung jawab atas pelapukan bahan organik dan pendauran unsur
hara. Dengandemikian mereka mempunyai pengaruh terhadap sifat fisik dan
kimia tanah (Anas 1989).
Bahan organik adalah kumpulan
beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang atau telah mengalami
proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa
anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofik dan
ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya.
Dalam tanah hidup berbagi macam
organisme, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, dibedakan menjadi
jenis hewan dan tumbuhan, baik berukuran mikro ataupun makro.
Mikrofauna
Mikrofauna tanah yang terpenting
adalah:
-
Protozoa
Protozoa merupakan
organism uniseluler pemakan bakteri sehingga yang menghambat berbagai proses
dalam tanah yang melibatkan bakteri, contohnya, daur ulang unsure-unsur hara
terhambat oleh adanya protozoa.
-
Nematoda
Merupakan cacing yang
berukuran sangat kecil, hanya terlihat dengan mikroskop. Asal katanya, nema
berarti benang, tidak berbuku-buku. Berdasarkan jenis makanannya, nematode
dibedakan menjadi:
Omnivorous
makan
sisa bahan organic; Predaceous makan
hewan-hewan tanah; Parasitik merusak
akar tanaman.
Mikroflaura
-
Bakteri
Adanya oksidasi
ammonia, nitrit; S, Fe, Mn, H, dan CO, bakteri chemoautotroph mendapatkan
energy. Oksidasi tersebut mengubah senyawa-senyawa kurang bermanfaat menjadi
senyawa-senyawa yang lebih bermanfaat dan lebih mudah diserap akar tanaman,
seperti nitrit menjadi nitrat. Terkadang oksidasi dapat mengubah bentuk senyawa
beracun menjadi tidak berbahaya, seperti CO menjadi CO2.
-
Fungi
Fungi penting dalam
tanah karena berperan dalam penghancuran selulosa dan lignin di samping aktif
juga dalam penghancuran bahan mudah hancur seperti gula, pati, dan protein.
-
Mikoriza
Adalah asosiasi
simbioti mycelia fungi dengan akar tanaman tertentu. Berperan dalam membantu
tanaman induk menyerap unsure hara tertentu. Terdiri atas mikoriza ectotrophic yang membantu akar tanaman meningkatkan
penyerapan unsure hara dengan meningkatkan luas permukaan akar, dan mikoriza endotrophic yang dapat
meningkatkan penyerapan Zn pada pembibitan peach (sejenis buah-buahan). –
percobaan di California—
-
Actinomycetes
Fungsi Actinomycetes
dalam tanah adalah dalam dekomposisi bahan organik terutama selulosa dan jenis
bahan organik lainnya yang resisten, selain itu Actinomycetes juga dapat
memproduksi antibiotic
-
Algae
Pada tanaman padai
sawah yang tergenang, algae membantu mempertahankan jumlah N dalam tanah dengan
menggunakan N dari udara.
Selanjutnya Anas
(1989), menyatakan bahwa jumlah total mikroorganisme yang terdapatdidalam tanah digunakan sebagai indeks kesuburan tanah (fertility
indeks), tanpa mempertimbangkan hal-hal lain. Tanah
yang subur
mengandung
sejumlah
mikroorganisme,
populasi yang tinggi ini menggambarkan adanya suplai makanan atau energi yang
cukup ditambah lagi dengan temperatur yang sesuai, ketersediaan air yang cukup,
kondisi ekologi lain yang mendukung perkembangan mikroorganisme pada tanah
tersebut.
Jumlah mikroorganisme sangat berguna dalam menentukan tempat organisme dalamhubungannya dengan sistem perakaran, sisa bahan organik
dan kedalaman profil tanah.Data ini juga berguna dalam membandingkan keragaman
iklim dan pengelolaan tanah terhadap
aktivitas organisme di dalam tanah.
DAFTAR
PUSTAKA
Hardjowigeno, Sarwono. 2007. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo: Jakarta
Wahyusoil. Tekstur Tanah. Diakses
pada tanggal 6 Mei 2012 di: http://www.scribd.com/doc/13853880/TEKSTUR-TANAH
Andre. 2009. Sifat Kimia Tanah.
Diakses pada tanggal 6 Mei 2012 di: http://www.scribd.com/idatacenter/d/54110657-4-Sifat-Sifat-Kimia-Tanah
Marpaung, Boy. 2009. Sifat Biologi
Tanah. Diakses pada tanggal 6 Mei 2012 di: http://boymarpaung.wordpress.com/2009/02/19/sifat-biologi-tanah/
No comments:
Post a Comment