Wednesday, February 15, 2012

LEBIH BAIK??? Ohhh…TENTU

Seminggu yang lalu adalah hari yang begitu mengagumkan bagi sebagian orang, tidak hanya di Indonesia, itu adalah skala besar bagi manusia di dunia. Waww,,sudah barang tentu, itu adalah waktu pergantian tahun. Tak hanya di penjuru kota-kota di belahan dunia, di kampung-kampung pun, hari itu adalah hari yang besar. Kembang api penuh warna, petasan yang terus memekakkan telinga, pekikkan terompet yang syahdu bahkan menggelikan, semuanya benar-benar membuatku naik darah. Huhhhh…
Ssssssttttttt, tunggu!! Lihatlah kawan, di balik gelap gempitanya malam yang penuh kegelamoran, di balik kondisi sebagian manusia di belahan bumi ini yang sedang menikmati kelalaian mereka yang tertipu oleh dunia, lihatlah kakek tua itu!!! Dengan ditemani kerlipan damar di sela-sela gubuk tuanya, ia menemui Alloh, ia sujud di hadapan-Nya, memohon ampunan atas dosa-dosa yang ia perbuat selama hidunya. Sungguh, alunan doa yang diiringi merdunya suara-suara jangkrik, suasana yang benar-benar harmoni. SubhanallohJ__-stoppp!!! Bukan cerita fiksi ini yang harusnya kau buat. —
***
Oke, kenalkan, aku Aeni Syaqra’. Benar, lembaran baru di tahun 2012 telah dibuka. Orang-orang menyambutnya dengan berbagai cara, salah satunya seperti cerita yang dilakukan kakek tua di atas. Orang-orang pun berlomba-lomba menyiapkan agenda-agenda atau harapan-harapannya di tahun ini. Resolusi, bahasa kerennya yang kudengar di acara-acara gossip-nya para artis, hhee. Yahh…aku pun artis lohh, cuma belum ke-publish ajja. Ngarang!! Weisss…beneran, aku ini artis kehidupan. HhhaaaaJJJ
Orang lain punya resolusi, aku pun punya. Memang rada telat sih. Baca baik-baik yah, kawan?!!
Dulu, aku orangnya tak pernah ambil pusing soal waktu, makanya kakiku sudah sampai di pintu masuk 2012 dengan perasaan yang begitu cepat. Aku tak sadar, mungkin aku terlena di dunia ini. Tahun-tahun sebelumnya, begitu banyak warna dalam hari-hariku, hitam, putih, kelabu, jingga, semuanya ada. Canda, tawa, bingung, tangis, luka, senyum, bahagia, terpesona, berpadu dalam selimut hidupku yang lalu. Mungkin aku pun pernah melukai orang-orang di sekelilingku. O owww…
Dulu, aku pernah gagal membina persahabatan di masa SMA, tahun lalu, 2011, sahabat yang kukagumi, sudah benar-benar pergi dari kehidupanku. Dulu, saat kelas 12, aku pernah nge-drop karena prestasiku yang terus menurun, anjlok, jauh dari apa yang aku harapkan. Dulu aku sering menyalahkan diri sendiri, diriku yang sensitif lah, egois lah, heuhhhh…tak bisa dipungkiri, aku adalah seorang yang begitu perasa, sampai akhirnya aku sadar, menyalahkan diri sendiri hanya akan melukai hatiku, membawaku dalam keterpurukan.
Yahh…inilah ceritaku. Berawal dari sikap selalu menyalahkan diri sendiri, orang menjauhiku tanpa kutahu siapa kah yang sebenarnya bermasalah, apakah penyebabnya, aku pasti akan menyalahkan diriku, terkadang kata-kata makian berlarian di hati dan otak, berteriak menyalahkan diri ini. Satu masalah yang bagi sebagian orang adalah hal kecil, sepele, bagiku tidak. Satu masalah, sepele ataupun tidak, masalah itu akan berbuntut ke masalah lain. Kini aku berpikir, mungkin hal itulah yang membuat akademikku pun tersambar masalah sebelumnya. Nafsu belajarku tak menentu, aku hanya disibukkan dengan masalah-masalah kecil yang kujadikan besar.
Kini aku menyandang gelar baru, mahasiswa, weiissssss…sebenarnya aku masih malu disebut seorang mahasiswa. Lah ya wong mahasiswa kok ya pikiran dan sikapnya belum dewasa. Hhhaaa…
Sip!!! Boleh dehh, kalau DULU aku gini, gitu, nilai-nilaiku di sekolah jeblok, sering nyalahin diri sendiri, dan hal-hal lain dengan seabrek-abrek embel-embel negatif, ngikutin hari-hariku, tetapi SEKARANG, ga akan aku izinin tuh sifat-sifat hadir lagi di kehidupanku. Oooooohh…terima kasih Alloh, semoga dengan sifat-sifat itu, aku jadi tahu, mana yang sebenarnya akan membuat hidupku lebih bermakna dan bahagia, aku lebih mengenal sejatinya diri ini. Aku pun teringat kata-kata pementorku di kampus, “Jika kau sedih, galau, itu pertanda bahwa dunia dan akhiratmu tak seimbang.” Astaghfirulloh…mungkin selama ini aku sering melupakan-Nya, melanggar perintah dan larangan-Nya, dan bahkan mungkin, keikhlasanku dalam menjalankan peranku di dunia, tipis.
Jadi, resolusiku dari tahun ini, 2012, aku akan selalu menjaga perasanku dan perasaan orang-orang di sekelilingku, tak ada lagi kata untuk menyalahkan diri sendiri(kudu bisa nempatin emosi), ikhlas, dan menyeimbangkan antara dunia dan akhiratku. Garis-garis besar yang akan memudahkan langakahku meniti tangga-tangga kehidupan. Jalanku tuk menggapai bintang dan meraih keridloan-Nya. Aamiin…
Aku yakin, dulu aku pernah pintar dan akan selalu pintar. Keep moving forward!!! FIGHTING!!! FIGHTING!!!
Oke, kawan…semoga resolusi yang kurangkum menjadi empat garis besar senatiasa menghiasi hariku.
Sukses buat kitaJJJ





8.11 am, 11 Januari 2011
@myhome
---AENI SYAQRA’---

No comments:

Post a Comment