Wednesday, February 15, 2012

Sistem Ekonomi Syariah , (Author: Abdullah Syahid)

Terbukti sudah lemahnya ideologi manusia. Salah satu buktinya adalah bobroknya sistem perekonomian dunia buatan manusia. Berada dalam naungan Kapitalisme, para buruh kerap kali mengadakan demonstrasi kepada pemerintahan, agar sistem kontrak kerja yang diberlakukan perusahaan dihapus.
Di lain waktu para karyawan menuntut kenaikan gaji. Di saat lain para pekerja menodong janji THR yang belum dibayarkan.
Pemegang kapital, yaitu pemilik perusahaan hanya sibuk menumpuk dan menambah modal mereka tanpa memperhatikan kesejahteraan para karyawan yang telah menopang kelangsungan produktifitas perusahaan ataupun kemakmuran masyarakat di sekitar perusahaan itu didirikan.
Setelah itu lahirlah gerakan Antikapitalisme. Namun, para kapitalis tetap berkuasa di atas jerih payah tenaga pekerja-pekerja mereka. Apalagi dengan sokongan sistem ekonomi kapitalis yang telah menggurita di dunia, perbedaan antar pengusaha dan buruh tampak nyata. Kaum konglomerat semakin kaya dengan tumpukan harta yang terus berbunga, sedangkan kaum proletar makin terpuruk dalam lilitan hutang yang beranak pinak.
Salah satu usaha protes terhadap sistem masyarakat kapitalis pernah dilakukan negara tirai besi, Uni Sovyet. Pemerintah negara Uni Sovyet mencoba menerapkan sistem ekonomi sosialis yang dicetuskan Karl Marx dalam kitabnya, Das Kapital.
Pemerintah mengusahakan pemerataan ekonomi penduduk dengan menguasai dan mengontrol semua sumber daya alam, industri-industri penting, perbankan, dan sarana publik. Tujuan akhir dari sistem ini adalah, kesejahteraan yang merata dalam masyarakat tanpa ada hirarki kelas sosial.
Namun, sebelum cita-cita tersebut tercapai, sistem sosialis runtuh karena perselisihan antar pimpinan dan korupsi di dalam tubuh pemerintah itu sendiri. Dengan kata lain, sistem ekonomi sosialis tidak berhasil memeratakan kesejahteraan rakyat namun malah memperpuruk rakyat ke dalam kemiskinan karena dominasi pemerintah membuat roda perekonomian tidak berkembang.
Lantas, perekonomian yang bagaimanakah yang mampu menciptakan kesejahteraan rakyat tanpa harus ada dominasi dari satu pihak tertentu?
Adam Smith, penggagas sistem ekonomi kapitalis, menyisipkan catatan bahwa dunia yang paling baik adalah dunia tanpa “bunga”. Dalam bukunya, The Wealth of Nation, dia mengakui adanya sistem ekonomi yang sukses membawa masyarakat pada kemakmuran, yaitu perekonomian di era masyarakat madani pada abad ke 6 M silam.
Prinsip kemitraan, saling percaya, jujur, dan tanpa membungakan modal adalah penyangga utama suksesnya roda perekonomian di masa kepemimpinan Rasulullah SAW dan para Khulafaur Rasyidin di Kota Madina. Dengan menggali kembali kearifan di abad yang telah lampau, umat islam seluruh dunia berusaha mengadopsi kembali sistem perekonomian yang sesuai syariat Islam.
Dengan dinar dan dirham, generasi terdahulu (As-Sabiqunal Awwalun) membangun sistem perekonomian yang seimbang dan dinamis.
Referensi : penulislpas.com dan berbagai sumber


No comments:

Post a Comment